20px

Tidur yang Menyelamatkan Raga: Istirahat dalam Perspektif Islam

Jodyaryono5072
160 artikel
Tertidur Lelap, Sumber ChatGPT5 Prompt By Jody Aryono
Tertidur Lelap, Sumber ChatGPT5 Prompt By Jody Aryono

Tidur yang Menyelamatkan Raga: Istirahat dalam Perspektif Islam

Tidur yang Menyelamatkan Raga

Dalam keheningan malam, seringkali tubuh menyerah pada lelah, sementara pikiran masih berkeliaran tak tentu arah. Ada yang menganggap tidur sekadar rutinitas, padahal dalam Islam, ia adalah anugerah yang menyehatkan jiwa dan raga.

Latar yang Sering Terabaikan

Banyak orang mengabaikan kualitas tidur. Kesibukan, gawai, dan ambisi sering membuat manusia menunda istirahat. Padahal, Allah telah menciptakan malam sebagai waktu untuk beristirahat, bukan sekadar formalitas biologis.

Menyelami Penyebab Gangguan

Fenomena begadang yang berlebihan, kecanduan hiburan digital, hingga bekerja tanpa jeda menjadi penyebab utama kelelahan mental. Pola ini menjauhkan manusia dari fitrah yang Allah tetapkan... keseimbangan antara aktivitas dan istirahat.

Kesalahan Umum yang Dilakukan

Sering kita mendengar kalimat, "Tidur itu buang-buang waktu." Padahal Rasulullah SAW mencontohkan keseimbangan. Kesalahan besar adalah mengorbankan istirahat demi produktivitas semu, yang akhirnya merusak kesehatan dan ibadah.

Jalan Keluar yang Islami

Islam mengajarkan adab tidur: berwudhu sebelum berbaring, membaca doa, dan menghadap ke kanan. Tidur bukan hanya pelepas lelah, tetapi juga bagian dari ibadah jika diniatkan untuk menjaga kekuatan beribadah di esok hari.

Jenis Tidur dalam Pandangan Islam

Islam tidak hanya mengatur adab, tetapi juga memberi petunjuk mengenai jenis tidur yang baik maupun yang dilarang.

Tidur Malam (Layl): Merupakan tidur utama yang disyariatkan, sebab malam diciptakan untuk istirahat. Rasulullah SAW membiasakan tidur lebih awal setelah Isya, lalu bangun di sepertiga malam untuk tahajud.

  • Tidur Siang (Qailulah): Tidur singkat di siang hari, biasanya sebelum Zuhur. Disunnahkan karena dapat menyegarkan badan dan mendukung ibadah malam. Durasi idealnya 15--30 menit.

  • Tidur Pagi (Ba'da Subuh): Tidak dianjurkan, sebab pagi adalah waktu mencari rezeki dan penuh keberkahan. Rasulullah SAW berdoa agar umatnya diberkahi di waktu pagi.

  • Tidur Sore (Ba'da Ashar): Mayoritas ulama memandangnya makruh karena bisa menyebabkan badan lesu dan mengganggu tidur malam, meski ada pengecualian bila tubuh benar-benar letih.

  • Tidur Berlebihan: Dilarang karena membuat malas, menghilangkan kesempatan beramal, serta merusak kesehatan.

    Pengetahuan Ilmiah yang Mendukung

    Riset medis menyebutkan bahwa tidur cukup sekitar 7-8 jam mampu memperbaiki sel, meningkatkan daya ingat, dan menjaga keseimbangan hormon. Sebaliknya, tidur berlebihan atau tidur di waktu yang tidak tepat dapat mengganggu ritme sirkadian dan merusak metabolisme tubuh.

    Pertolongan Praktis Saat Lelah

    Ketika rasa kantuk datang di siang hari, Rasulullah SAW menganjurkan qailulah (tidur singkat sekitar 15-30 menit). Cara ini terbukti secara ilmiah mengembalikan fokus dan menurunkan risiko stres berlebihan.

    Mencegah dengan Kebiasaan Baik

    Menjaga tidur teratur, mematikan gawai sebelum beristirahat, dan membiasakan doa sebelum tidur adalah langkah kecil namun penuh keberkahan. Rasulullah SAW bersabda:


    "Tidur itu saudara kematian." (HR. Ibnu Majah)

    Kalimat ini menjadi pengingat bahwa setiap tidur adalah latihan menuju pertemuan dengan Allah.

    Renungan Personal

    Sebagai penulis, saya sering terjebak dalam lembur di depan layar. Ada rasa menyesal ketika fajar tiba sementara tubuh belum sempat istirahat. Namun di balik itu ada syukur... bahwa Islam begitu detail memberi panduan, bahkan untuk urusan tidur. Tidur bukan hanya kebutuhan jasmani, tetapi juga ibadah yang mendidik kerendahan hati.

    .