Teknik STOP dalam Perspektif Islam: Jeda untuk Menata Hati dan Akal
Saat Emosi Mendorong Tindakan
Di dunia yang penuh tekanan, seringkali kita bereaksi spontan tanpa pikir panjang. Namun Islam mengajarkan kita untuk tawaqquf—berhenti sejenak sebelum mengambil keputusan. Hal ini sejalan dengan teknik STOP yang populer di dunia psikologi modern.
STOP dan Ajaran Menahan Diri dalam Al-Qur'an
Al-Qur'an menuntun umatnya untuk tidak tergesa-gesa dan mengendalikan amarah:
"Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain, Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan." (QS. Ali Imran: 134)
Ayat ini selaras dengan prinsip STOP: jeda sebelum bertindak, mengamati keadaan, lalu melanjutkan dengan bijak.
Makna STOP dalam Praktik Islami
S = Stop → Berhenti dan mengingat Allah (dzikrullah) sebelum merespons.
T = Take a breath → Tarik napas sambil membaca istighfar atau basmalah.
O = Observe → Amati hati dan niat; apakah tindakan ini akan membawa ridha Allah atau justru murka-Nya?
P = Proceed → Lanjutkan dengan niat yang benar dan cara yang sesuai syariat.
Sebagai penguat, terdapat hadits Rasulullah ﷺ:
"Apabila salah seorang di antara kalian marah, maka hendaklah ia diam." (HR. Ahmad)
Hadits ini menegaskan pentingnya menahan diri sebelum bertindak atau berbicara, yang selaras dengan prinsip STOP.
Tambahan hadits lain yang relevan adalah:
"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menegaskan pentingnya mengontrol ucapan, yang merupakan bagian dari jeda sebelum bertindak atau berbicara dalam prinsip STOP.
Relevansi dalam Dunia Koding dan KA
Dalam dunia koding, terutama saat menghadapi error yang membuat frustasi, jeda ala STOP bisa menjadi latihan kesabaran. Islam sendiri menekankan bahwa kesabaran adalah separuh dari iman. Bahkan Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sesungguhnya kuat itu bukanlah karena menang bergulat, tetapi orang yang kuat adalah orang yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah." (HR. Bukhari dan Muslim)
Menghindari Keputusan Tergesa
Baik dalam memutuskan langkah algoritma, menilai hasil analisis AI, atau bahkan saat berdiskusi panas di forum developer... STOP membantu kita meminimalkan kesalahan akibat nafsu sesaat.
Fakta Ilmiah dan Hikmah Syariat
Ilmu saraf modern menunjukkan bahwa jeda sejenak dapat menurunkan aktivitas amigdala dan memberi kesempatan pada prefrontal cortex untuk bekerja. Dalam Islam, hikmah ini sudah lama diajarkan: tafakkur sebelum tindak, tadabbur sebelum ucap.
Referensi:
Elisha Goldstein (2013). Stressing Out? S.T.O.P. Mindful.org.
Cobalah STOP dengan Zikir
Lain kali ketika hati panas, coba lakukan STOP:
Stop sambil mengingat Allah.
Take a breath sambil membaca istighfar.
Observe sambil mengevaluasi niat.
Proceed dengan langkah yang membawa kebaikan.
Refleksi Personal
Sebagai programmer, saya sering menemui bug yang membuat kepala panas. Tapi menggabungkan STOP dengan zikir membuat saya lebih tenang. Saya sadar... jeda itu bukan kelemahan, melainkan strategi untuk menjaga hati tetap bersih dan pikiran tetap jernih.
.