Prompt untuk Anak dan Pendidikan Islam: Aman, Edukatif, dan Bernilai Akhlak
Kecerdasan buatan (AI) bukan hanya untuk orang dewasa. Anak-anak kita pun mulai akrab dengan teknologi ini---baik lewat YouTube, chatbot, atau aplikasi belajar.
Namun di sinilah letak tantangannya: bagaimana menyusun prompt yang aman, mendidik, dan sesuai nilai Islam untuk anak-anak?
Kenapa Prompt untuk Anak Harus Diperhatikan?
Anak-anak belum bisa membedakan informasi benar atau salah. Kalau kita asal memberi perintah ke AI tanpa batasan, bisa jadi AI:
Memberikan jawaban yang terlalu berat.
Menyisipkan ide liberal, materialistik, atau bahkan bertentangan dengan akidah.
Contoh Prompt yang Aman dan Islami untuk Anak
1. Membuat Cerita Islami
"Buatkan cerita pendek tentang anak bernama Hasan yang rajin shalat, dalam gaya cerita anak SD."
2. Kuis Pengetahuan Islam
"Buatkan 5 soal pilihan ganda tentang rukun iman untuk anak usia 10 tahun."
3. Doa Harian
"Tulis doa masuk rumah dan artinya, dengan penjelasan ringan untuk anak-anak."
4. Nasihat Akhlak
"Buat pesan singkat tentang pentingnya jujur dalam kehidupan sehari-hari, untuk anak kelas 4 SD."
Tips Membuat Prompt AI untuk Anak
Sebutkan usia anak.
Contoh: untuk anak usia 7 tahun.
Tentukan gaya bahasa.
Gunakan: gaya ringan, bahasa anak-anak, ilustratif.
Batasi panjang jawaban.
Misalnya: maksimal 5 kalimat atau maksimal 100 kata.
Hindari tema dewasa.
Jangan meminta AI membuat cerita cinta, konflik keras, atau topik politik untuk anak-anak.
Fokuskan pada nilai-nilai Islam.
Seperti: jujur, sabar, bersyukur, rajin shalat, mencintai Al-Qur'an, dsb.
Penutup
AI bisa menjadi teman belajar yang luar biasa bagi anak-anak---jika digunakan dengan bimbingan dan niat yang benar.
Sebagai orang tua, guru, atau pembimbing, tugas kita adalah memastikan AI menjadi ladang amal, bukan fitnah baru.
Di seri ke-9 nanti, kita akan bahas:
Prompt untuk Produktivitas Muslim: Asisten Kerja Halal Zaman Digital
.