20px

Jelajah Nusantara: Masjid Al Jihad Landmark Pemersatu Etnis di Pontianak

Image: Landmark Pemersatu Etnis (Photo by Merza Gamal)
Image: Landmark Pemersatu Etnis (Photo by Merza Gamal)
Image: Masjid Al Jihad Pontianak (Photo by Merza Gamal)
Image: Masjid Al Jihad Pontianak (Photo by Merza Gamal)
Image: Teras dan tangga perpaduan Dayak dan Melayu (Photo by Merza Gamal)
Image: Teras dan tangga perpaduan Dayak dan Melayu (Photo by Merza Gamal)
Image: Gentong sumbangan warga Tionghoa sebagai sarana berwudhu (Photo by Merza Gamal)
Image: Gentong sumbangan warga Tionghoa sebagai sarana berwudhu (Photo by Merza Gamal)
Image: Suasana di dalam Masjid Al Jihad Pontianak (Photo by Merza Gamal)
Image: Suasana di dalam Masjid Al Jihad Pontianak (Photo by Merza Gamal)
Image: salah satu tangga di kanan kiri serambi masjid (Photo by Merza Gamal)
Image: salah satu tangga di kanan kiri serambi masjid (Photo by Merza Gamal)
Image: unsur Tionghoa terdapat pada setiap sudut atap masjid yang berbentuk kepala naga (Photo by Merza Gamal)
Image: unsur Tionghoa terdapat pada setiap sudut atap masjid yang berbentuk kepala naga (Photo by Merza Gamal)
Image: Masjid Al Jihad Pontianak (Photo by Merza Gamal)
Image: Masjid Al Jihad Pontianak (Photo by Merza Gamal)

Sekarang kita menjelajah Pontianak. Pontianak adalah kota yang dihuni oleh berbagai etnis yang hidup rukun damai.

Masjid Al Jihad Pontianak yang memiliki arsitektur khas dari berbagai etnis yakni Melayu, Dayak, Tionghoa dan Jawa seakan mewakili berbagai etnis di Pontianak serta memberikan kesan unik dan rasa penasaran untuk dikunjungi. Masjid Al Jihad menjadi landmark pemersatu berbagai etnis di Kalimantan Barat memang sering dikunjungi wisatawan.

Image: Masjid Al Jihad Pontianak (Photo by Merza Gamal)
Image: Masjid Al Jihad Pontianak (Photo by Merza Gamal)

Masjid Al Jihad berlokasi di persimpangan Jl Gusti Johan Idrus dan Jl Sultan Abdurrahman. Masjid dibangun tahun 1964 di atas lahan seluas 700 m2 dan telah mengalami beberapa kali renovasi.

Awalnya, masjid hanya punya 1 lantai. Kemudian ditata ulang menjadi 2 lantai sehingga bisa menampung lebih banyak jamaah. Bangunan masjid didominasi kayu belian dengan cat warna coklat tua dan kuning sebagai ciri khas Dayak dan Melayu.

Image: Teras dan tangga perpaduan Dayak dan Melayu (Photo by Merza Gamal)
Image: Teras dan tangga perpaduan Dayak dan Melayu (Photo by Merza Gamal)

Kayu belian adalah kayu yang punya nilai jual tinggi di Kalimantan. Di semua sisi masjid mulai dari luar hingga ruangan terdalam, dari lantai bawah hingga lantai atas dan tangga penghubung, semuanya menggunakan kayu belian.

Di bagian depan tepatnya di halaman, terdapat sebuah gentong berukuran besar sumbangan warga keturunan Tionghoa yang tinggal di sekitar Masjid Al Jihad. Gentong ini dulunya digunakan sebagai sarana berwudu jamaah masjid. Sebuah menara menjulang dengan ketinggian sekitar 20 meter juga tampak melengkapi bangunan masjid.

Image: Gentong sumbangan warga Tionghoa sebagai sarana berwudhu (Photo by Merza Gamal)
Image: Gentong sumbangan warga Tionghoa sebagai sarana berwudhu (Photo by Merza Gamal)

Masjid Al Jihad punya tiga pintu masuk, yaitu di bagian kiri, kanan dan tengah. Kaligrafi Arab memutar menghiasi dinding di ruang utama masjid menambah kesan kedalaman spiritual saat beribadah di dalam. Ada juga jam dinding yang unik serta tempat berkhotbah dengan nuansa kerajaan Melayu.

Image: Suasana di dalam Masjid Al Jihad Pontianak (Photo by Merza Gamal)
Image: Suasana di dalam Masjid Al Jihad Pontianak (Photo by Merza Gamal)

Dominasi unsur Melayu tampak pada rangka bangunan utama dengan 2 tangga di samping kanan dan kiri serambi. Setiap lekuk ukiran yang melekat di kayu-kayu belian itu pun kental dengan nuansa Melayu dan Dayak.

Image: salah satu tangga di kanan kiri serambi masjid (Photo by Merza Gamal)
Image: salah satu tangga di kanan kiri serambi masjid (Photo by Merza Gamal)

Sementara unsur Jawanya terlihat pada ukiran di tiang tangga. Tidak ketinggalan pula ciri khas budaya Tionghoa di setiap sudut atap masjid yang berbentuk kepala naga.

Image: unsur Tionghoa terdapat pada setiap sudut atap masjid yang berbentuk kepala naga (Photo by Merza Gamal)
Image: unsur Tionghoa terdapat pada setiap sudut atap masjid yang berbentuk kepala naga (Photo by Merza Gamal)

Kentalnya berbagai unsur budaya tersebut, merupakan salah satu upaya untuk mendekatkan masjid dengan masyarakat. Sehingga masjid bukan lagi suatu bentuk yang terasa aneh di tengah lingkungan tertentu, seperti Dayak dan Tionghoa.

Jika Anda berkunjung ke Pontianak, selain ke Tugu Khatulistiwa dan Keraton Kesultanan Pontianak, jangan lupa mampir ke Masjid Al Jihad yang menjadi landmark pemersatu aneka etnis yang hidup rukun dan damai di Kalimantan Barat.

Image: Masjid Al Jihad Pontianak (Photo by Merza Gamal)
Image: Masjid Al Jihad Pontianak (Photo by Merza Gamal)

.